Friday, November 17, 2017
GAJI BARENG PAK KATIB
Bismillahirrohm
aanirrohiim.Alk hamdulillah,
wash sholaatu was salaamu 'ala Rasuulillah wa 'ala aalihi washohbihi
ajma'iin. Kami berniat ngaji karena Engkau ya Allah, berilah kami ilmu
yang bermanfaat dan barokah. Aamiin, ya Mujiibassaa-ili in.
_______________
Dengan menyebut asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah atas nikmat-nikmat-N ya
yang sempurna. Sholawat dan salam semoga dilimpahkan atas junjungan
kita Nabi Muhammad yang memiliki sifat-sifat sempurna, dan (semoga
dilimpahkan) atas keluarganya dan para sahabatnya yang mereka semua
telah mendapatkan derajat yang tinggi karena telah terdahulu di dalam
menolong agama (Allah).
Amma ba'du :
Orang yang menampakkan aib-aibnya, orang yang merintihkan kesulitan-kesul itannya,
orang yang mengharapkan syafaat dari yang dikasihinya, orang yang
mengharapkan terhapus dosa-dosanya, yaitu Syaikh Imam Nawawi bin 'Umar
bin 'Araby bin 'Aliy (semoga Allah mengasihi mereka semua), berkata :
"Ini adalah kitab penjelasan yang ringkas atas Cabang-cabang Iman, yang aku ambil dari kitab "An Niqoyah" karya Imam Suyuthi dan dari kitab "Al Futuhatul Makiyyah" karya Sayid Syaikh Muhammad bin 'Ali yang dikenal dengan Muhyidin bin 'Arabiy. dan aku menamainya dengan kitab "al Futuhatul Madaniyyah Fi Syu'bil Imaniyah" Dan hanya kepada Allahlah aku memohon pertolongan dan bimbingan.
Saya berkata :
(artinya saya memulai) dengan bimillahirrohma nirrohim dan dengan alkhamdulillahi
rabbil 'alamin. Shalawat dan salam semoga tetap atas junjungan
orang-orang terdahulu dan orang-orang terkemudian yaitu Nabi Muhammad,
orang yang membenarkan janjinya dan terpercaya. Dan shalawat dan salam
semoga tercurahkan juga atas para keluarganya dan para sahabat-sahabat nya
baik dari Muhajirin ataupun Anshor semuanya, semoga Allah meridhoi
mereka, dan semoga Allah menyayangi kita semua karena kita mencintai
mereka.
Amma ba'du :
Sesungguhnya seorang mukmin yang sempurna imannya, seorang mukmin yang sebenar-benarny a, ialah seorang mukmin yang semua cabang-cabang iman (dia laksanakan) dengan sempurna.
_______________
Dengan menyebut asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah atas nikmat-nikmat-N
Amma ba'du :
Orang yang menampakkan aib-aibnya, orang yang merintihkan kesulitan-kesul
"Ini adalah kitab penjelasan yang ringkas atas Cabang-cabang Iman, yang aku ambil dari kitab "An Niqoyah" karya Imam Suyuthi dan dari kitab "Al Futuhatul Makiyyah" karya Sayid Syaikh Muhammad bin 'Ali yang dikenal dengan Muhyidin bin 'Arabiy. dan aku menamainya dengan kitab "al Futuhatul Madaniyyah Fi Syu'bil Imaniyah" Dan hanya kepada Allahlah aku memohon pertolongan dan bimbingan.
Saya berkata :
(artinya saya memulai) dengan bimillahirrohma
Amma ba'du :
Sesungguhnya seorang mukmin yang sempurna imannya, seorang mukmin yang sebenar-benarny
MACAM-MACAM PERINTAH DALAM AGAMA
Bismillahirrohm
aanirrohiim.Alk hamdulillah,
wash sholaatu was salaamu 'ala Rasuulillah wa 'ala aalihi washohbihi
ajma'iin. Kami berniat ngaji karena Engkau ya Allah, berilah kami ilmu
yang bermanfaat dan barokah. Aamiin, ya Mujiibassaa-ili in.
_______________
Sesungguhnya seorang mukmin yang sempurna imannya, seorang mukmin yang sebenar-benarny a,
ialah seorang mukmin yang 'semua cabang-cabang iman' (dia laksanakan)
dengan sempurna. Dan barangsiapa yang "ada salah satu cabang iman" yang
berkurang (dia tinggalkan) maka berkuranglah kesempurnaan imannya
senilai dengan cabang iman yang dia tinggalkan itu.
MACAM-MACAM PERINTAH DALAM AGAMA
Perintah (dalam agama) itu ada 2 macam. Fardhu dan Mandub (sunat). Di dalam fardhu, ibadah (bersifat) paksaan (harus dilaksanakan, tidak bisa tidak). Sedangkan di dalam Mandub / sunat, ibadah ( bersifat) pilihan (tidak harus dikerjakan).
IBADAH SUNAT HANYA TAMBAHAN DARI IBADAH FARDHU
Ibadah sunat, juga disebut dengan ibadah Nafl yang berarti tambahan. Karena ibadah sunat itu hanya merupakan tambahan dari ibadah fardhu. Ini sama dengan keberadaan kamu (manusia) yang hanya sebagai tambahan bagi keberadaan Allah. Karena yang wajib ada adalah Allah, bukan kamu (manusia). Maka keberadaan kamu hanyalah tambahan bagi keberadaan Allah (yang wajib ada).
MENGAPA IBADAH SUNAT HARUS DILAKUKAN?
Itulah sebabnya kamu harus memiliki amalan sunat (tambahan) karena amalan ini sesuai dengan keberadaan kamu (yang hanya sebagai tambahan). Dan kamu juga harus memiliki amalan fardhu yang itu merupakan asal bagi wajibul wujud (Allah). Walhasil, ketika kamu melakukan amalan fardhu, maka kamu melakukan sesuatu yang untuk Allah. Dan ketika kamu melakukan amalan sunat, maka kamu melakukan sesuatu yang untuk diri kamu sendiri.
MACAM-MACAM LARANGAN DALAM AGAMA
Larangan (dalam agama), juga ada 2 macam. Yaitu larangan Haram, dan larangan Makruh.
MACAM-MACAM PERINTAH FARDHU.
Sedangkan perintah Fardhu, juga ada 2 macam. Yaitu (1) fardhu 'Ain, yang harus dilakukan oleh setiap individu, dan (2) Fardhu Kifayah, yang jika sudah ada yang melakukannya, maka yang lainnya tidak harus melakukan.
Adapun Iman, ialah melaksanakan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang. Itulah Iman, dan di sinilah terdapat kebahagiaan (dunia dan akherat).
PENTINGNYA NIAT
Jika seorang hamba melakukan semua perintah dan meninggalkan semua larangan hanya dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah semata, maka terkumpulah semua kebaikan baginya. Tapi jika niat ini hilang, maka lepas pula seluruh kebaikan itu. Dan begitu pula dalam meninggalkan larangan. Jika seorang hamba meninggalkan larangan dengan niat mendekatkan diri kepada Allah, maka terkumpulah semua kebaikan baginya. Tapi jika ia tidak berniat dengan itu, maka hilanglah semua kebagusan darinya.
CABANG-CABANG IMAN YANG FARDHU.
Adapun cabang-cabang iman yang fardhu ,(yang harus dikerjakan atau harus ditinggalkan) maka ada 77 lebih. Sedangkan cabang-cabang iman yang sunat (untuk dikerjakan atau untuk ditinggalkan) maka tak terhitung jumlahnya, saking banyaknya.
CABANG IMAN YANG PERTAMA
Cabang iman yang pertama, ialah iman terhadap (wujudnya) Allah dan iman terhadap sifat-sifat Allah, serta iman bahwa selain Allah, (apapun itu) adalah mahluk.
_______________
Sesungguhnya seorang mukmin yang sempurna imannya, seorang mukmin yang sebenar-benarny
MACAM-MACAM PERINTAH DALAM AGAMA
Perintah (dalam agama) itu ada 2 macam. Fardhu dan Mandub (sunat). Di dalam fardhu, ibadah (bersifat) paksaan (harus dilaksanakan, tidak bisa tidak). Sedangkan di dalam Mandub / sunat, ibadah ( bersifat) pilihan (tidak harus dikerjakan).
IBADAH SUNAT HANYA TAMBAHAN DARI IBADAH FARDHU
Ibadah sunat, juga disebut dengan ibadah Nafl yang berarti tambahan. Karena ibadah sunat itu hanya merupakan tambahan dari ibadah fardhu. Ini sama dengan keberadaan kamu (manusia) yang hanya sebagai tambahan bagi keberadaan Allah. Karena yang wajib ada adalah Allah, bukan kamu (manusia). Maka keberadaan kamu hanyalah tambahan bagi keberadaan Allah (yang wajib ada).
MENGAPA IBADAH SUNAT HARUS DILAKUKAN?
Itulah sebabnya kamu harus memiliki amalan sunat (tambahan) karena amalan ini sesuai dengan keberadaan kamu (yang hanya sebagai tambahan). Dan kamu juga harus memiliki amalan fardhu yang itu merupakan asal bagi wajibul wujud (Allah). Walhasil, ketika kamu melakukan amalan fardhu, maka kamu melakukan sesuatu yang untuk Allah. Dan ketika kamu melakukan amalan sunat, maka kamu melakukan sesuatu yang untuk diri kamu sendiri.
MACAM-MACAM LARANGAN DALAM AGAMA
Larangan (dalam agama), juga ada 2 macam. Yaitu larangan Haram, dan larangan Makruh.
MACAM-MACAM PERINTAH FARDHU.
Sedangkan perintah Fardhu, juga ada 2 macam. Yaitu (1) fardhu 'Ain, yang harus dilakukan oleh setiap individu, dan (2) Fardhu Kifayah, yang jika sudah ada yang melakukannya, maka yang lainnya tidak harus melakukan.
Adapun Iman, ialah melaksanakan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang. Itulah Iman, dan di sinilah terdapat kebahagiaan (dunia dan akherat).
PENTINGNYA NIAT
Jika seorang hamba melakukan semua perintah dan meninggalkan semua larangan hanya dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah semata, maka terkumpulah semua kebaikan baginya. Tapi jika niat ini hilang, maka lepas pula seluruh kebaikan itu. Dan begitu pula dalam meninggalkan larangan. Jika seorang hamba meninggalkan larangan dengan niat mendekatkan diri kepada Allah, maka terkumpulah semua kebaikan baginya. Tapi jika ia tidak berniat dengan itu, maka hilanglah semua kebagusan darinya.
CABANG-CABANG IMAN YANG FARDHU.
Adapun cabang-cabang iman yang fardhu ,(yang harus dikerjakan atau harus ditinggalkan) maka ada 77 lebih. Sedangkan cabang-cabang iman yang sunat (untuk dikerjakan atau untuk ditinggalkan) maka tak terhitung jumlahnya, saking banyaknya.
CABANG IMAN YANG PERTAMA
Cabang iman yang pertama, ialah iman terhadap (wujudnya) Allah dan iman terhadap sifat-sifat Allah, serta iman bahwa selain Allah, (apapun itu) adalah mahluk.
CABANG IMAN YANG PERTAMA (Nashoihul Ibad)
Cabang iman yang pertama, ialah iman terhadap (wujudnya) Allah dan
iman terhadap sifat-sifat Allah, serta iman bahwa selain Allah, (apapun
itu) adalah mahluk.
Allah Ta'ala tidak difahami sebagai
Tuhan kecuali dari Asma-asma-Nya yang mulia (assmaa-ul husnaa), bukan
dari segi bahwasanya Dia sepi dari asma-asma-Nya yang mulia ini. Itulah
sebabnya, mau tidak mau harus mentauhidkan (mengesakan) Dzatnya, (meski)
dengan banyaknya asma-asma-Nya. Walhasil, Allah adalah Tuhan yang harus
disembah dengan sebenar-benarny a. Dia tidak membutuhkan kepada apa saja selain diri-Nya, tetapi apa saja selain diriNya pasti membutuhkan-Nya .
CABANG IMAN YANG KE DUA
Ialah beriman kepada (adanya) Malaikat-malaik at
Allah. Kebanyakan dari mereka adalah (tinggal) di langit. Mereka tidak
pernah menentang apapun yang Allah perintahkan kepada mereka, dan mereka
pasti melakukan (sesuai dengan) apa yang diperintahkan.
CABANG IMAN YANG KETIGA
Ialah iman terhadap (adanya) kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada
para nabi-nabi-Nya, termasuk mushafnya Nabi Ibrahim 'alainissalam maupun
mushafnya Nabi Musa 'alaihissalam.
CABANG IMAN YANG KEEMPAT
Ialah iman terhadap rasul-rasul Allah. Yaitu orang-orang yang (dipilih
dan) diutus oleh Allah (untuk menyampaikan risalah-Nya) kepada umat-umat
mereka. Termasuk mengimani (kebenaran) apa saja yang mereka bawa dari
Allah Ta'ala baik itu berupa perintah-perint ah, larangan-larang an, ataupun ketetapan-ketet apan.
CABANG IMAN YANG KE LIMA (Nashoihul Ibad)
Ialah beriman kepada taqdir.
Tersebut di dalam hadits (yang artinya) : "Tidaklah seorang hamba itu beriman, hingga dia beriman dengan taqdir. Baik taqdir baik ataupun taqdir buruk. Dan hingga dia tahu bahwa apa saja yang menimpanya, maka bukanlah agar dia meluputkannya, dan apapun yang luput darinya, maka bukan agar dia mendapatkannya"
. Hadit ini diriwayatkan oleh Imam Turmudzi.
Penjelasan saya :
Iman kepada taqdir, ialah setelah kita berusaha secara maksimal lahir dan batin sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, maka kita menerima apa saja (keburukan, kesulitan, penderitaan) yang menimpa kita dengan ridha, dan menerima apa saja (kebaikan, kesenangan, kenikmatan) yang luput dari kita dengan ridha. Karena apapun yang menimpa kita atau apapun yang luput dari kita, setelah kita melakukan usaha secara maksimal, maka itulah taqdir Allah untuk kita. Dan apapun yang telah
Allah taqdirkan, maka itulah yang terbaik untuk kita.
Wallahu a'lamu bishshowaab.
_______________ ____________
Rabu Legi, 11 Februari 2015.
Tersebut di dalam hadits (yang artinya) : "Tidaklah seorang hamba itu beriman, hingga dia beriman dengan taqdir. Baik taqdir baik ataupun taqdir buruk. Dan hingga dia tahu bahwa apa saja yang menimpanya, maka bukanlah agar dia meluputkannya, dan apapun yang luput darinya, maka bukan agar dia mendapatkannya"
Penjelasan saya :
Iman kepada taqdir, ialah setelah kita berusaha secara maksimal lahir dan batin sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, maka kita menerima apa saja (keburukan, kesulitan, penderitaan) yang menimpa kita dengan ridha, dan menerima apa saja (kebaikan, kesenangan, kenikmatan) yang luput dari kita dengan ridha. Karena apapun yang menimpa kita atau apapun yang luput dari kita, setelah kita melakukan usaha secara maksimal, maka itulah taqdir Allah untuk kita. Dan apapun yang telah
Allah taqdirkan, maka itulah yang terbaik untuk kita.
Wallahu a'lamu bishshowaab.
_______________
Rabu Legi, 11 Februari 2015.
Menjadi Wali Allah SWT
Niat ingsun ngaji lillaahi Ta'ala.
Bismillahi, wal hamdu lillahi, wash sholaatu wassalaamu 'ala rasuulihi.
_______________ ______________
Syeh 'Alwi al Haddad, dalam kitab Nashoihuddiiniy yahnya menulis "Janganlah engkau menjadi salah satu dari 2 orang ini.:
(1) Orang yang tidak tahu tapi tidak mau belajar, dan
(2) Orang yang tahu tapi tidak mau mengamalkan.
1. Mengerjakan yang fardhu-fardhu (dan menjauhi yang haram-haram)
2. Menambah dengan mengerjakan yang sunat-sunat (dan menjauhi yang makruh-makruh)
3. Semua dilakukan dengan ihlas semata-mata untuk Alloh.
Bismillahi, wal hamdu lillahi, wash sholaatu wassalaamu 'ala rasuulihi.
_______________
Syeh 'Alwi al Haddad, dalam kitab Nashoihuddiiniy
(1) Orang yang tidak tahu tapi tidak mau belajar, dan
(2) Orang yang tahu tapi tidak mau mengamalkan.
Sayangnya, kebanyakan dari kita (umat Islam) malah termasuk salah satu
dari ke 2 nya. Yang bodoh tidak mau ngaji agar mengerti, dan yang sudah
mengerti tidak mau mengamalkan.
Bahkan banyak pula tidak tahu tapi sok tahu. Bodho ning keminter.
Na'uudzu billahi min dzaalik. Inilah penyokong utama kehancuran umat Islam di Indonesia. Terpecah belah.
Rasululloh Saw. bersabda, Allah Ta'ala berfirman yang artinya :
"Tidaklah seorang hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu
yang lebih Aku sukai dibanding (mengerjakan) apa yang telah Aku
fardhukan atasnya. Dan tak henti-hentinya, seorang hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan (mengerjakan) kesunatan-kesun atan,
hingga Aku mencintainya. Maka ketika Aku telah mencintainya, maka Aku
menjadi telinganya yang dengan telinga itu ia mendengar, Aku menjadi
matanya yang dengan mata itu ia melihat, Aku menjadi tangannya yang
dengan tangan itu dia berbuat, Aku menjadi kakinya yang dengan kaki itu
dia berjalan.
Jika ia meminta kepada-Ku maka Aku pasti mengabulkannya, dan jika ia meminta perlindungan-Ku , maka Aku pasti melindunginya.
(Hadits Riwayat Imam Bukhori)
(Hadits Riwayat Imam Bukhori)
Penjelasan:
Untuk menjadi wali Alloh, maka yang harus dilakukan adalah :
Untuk menjadi wali Alloh, maka yang harus dilakukan adalah :
1. Mengerjakan yang fardhu-fardhu (dan menjauhi yang haram-haram)
2. Menambah dengan mengerjakan yang sunat-sunat (dan menjauhi yang makruh-makruh)
3. Semua dilakukan dengan ihlas semata-mata untuk Alloh.
Berniat ngaji karena Allah
Bismillahirrahm aanirrahiim, alhamdulillaahi rabbil 'aalamiin, wash sholaatu was salaamu 'alaa Muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihi ajma'iiin.
Membiarkan dan menikmati hidup ini ‘mengalir’.....
Karena
orang-orang sekarang banyak yang kurang dalam memberikan santapan iman,
sehingga imannya kurus dan lemah, bahkan banyak yang sudah sekarat.
Mereka lebih gujengi (berpegangan) pada tadbir (perhitungan2, hasil
otak-atik otaknya). Hasilnya, tidak bisa berserah diri kepada Allah dan
selalu diliputi kekecewaan.
Bukti
kita mencintai Allah, adalah kita mencintai al Quran. Bukti kita
mencintai al Quran, adalah kita mencintai Rasulullah saw. Bukti kita
mencintai Rasulullah saw, adalah kita mengikuti sunah-sunahnya.
Bukti kita mengikuti sunahnya, adalah kita mencintai akherat. Bukti
kita mencintai akherat, adalh kita membenci dunia. Bukti kita membenci
dunia, adalah kita menggunakan dunia ini hanya untuk (sekedar) hidup dan
hanya untuk akherat. (dinukil dari kitab Qomi'uth Thughyan, halaman :
lupa)
Nah...Beranikah kita mengaku telah mencintai Allah?
Nah...Beranikah
Subscribe to:
Posts (Atom)